Kamis, 30 Mei 2013

Sekadar Cuilan Masa Kecil

      Mendengarkan lagu-lagu jamrud membuat pikiranku melayang kembali ke masa SD dulu. Lagu-lagu dari grup yang digawangi Krisyanto sebagai vokalis ini sangat populer samapai penghujung tahun 99. Tak terasa wajah-wajah temanku, cuilan-cuilan peristiwa melintas dalam pikiranku. Banyak kenangan-kenangan lucu, indah, nyebelin dan konyol terpampang dengan jelas di otakku. Masa itu adalah masa yang dikatakan  sebagai masa akhir permainan tradisional. maksudnya adalah pada masa itu masih banyak permainan tradisional yang biasa kami mainkan sebagai anak kecil yang beranjak bermaian di era 90-an. generasi yang lahir tahun 90-an ketika beranjak pada usia bermain sudah terkena sindrom ding-dong dan game boy, kalau anak-anak masa kami menyebutnya sebagai gembot. Hmm.. bisa senyum-senyum sendiri mengingatnya.
     Pada tahun itu sangat jarang orang memiliki televisi, seandainya ada paling satu desa hanya ada 3 oarang saja yang punya, jadi kalau mau nonton film atau wayang yang pergi ke rumah tetangga. film anak-anak yang paling terkenal masa itu adalah saint seiya dan ksatria Baja Hitam.

( sumber gambar : kawapaper.com dan indhoxkurosaki.blogspot.com )
       Demi menonton film itu, yang waktu itu tayang jam 4 sore, anak-anak dari lain desa pun juga datang, karena memang televisi adalah barang yang sangat langka. apalagi di desa kami, merupakan daerah pegunungan, tepatnya di badungan, kaki gunung ungaran,.tentu saja hala tersebut menyulitkan penangkapan sinyal stasiun televisi swasta yang waktu itu harus menggunakan antena yang super tinggi.  lengkap sudah deh keterasingan dan ketakjuban anak-anak zama kami pada televisi.
       Film yang hanya berdurasi 30 menit itu cukup membekas di hati kami yang masih SD kala itu, bahkan sampai sekarang. Bahkan saking membekasnya, semua gerakan Kotaro Minami waktu berubah menjadi Ksatria Bajahitam kami masih mengingatnya sampai sekarang. Selepas ngaji biasanya kami bermain kejar-kejaran atau perang-perangan.  ketika bermain perang-perangan kami sering menggunakan jurus pukulan meteor pegasus jurusnya si Saiya, atau debu-debu intannya si Hyoga, yang paling fenomenal adalah Pukulan naga Hijau dari Gunung Lung milik Si Siryu. semua masih saya ingat.
        Permainan tradisional waktu itu sangat banyak. beberapa diantaranya adalah Dakon (congklak), Bentengan, Alamanda, atau kami sering menyebut dengan nama drek. Yag paling populer lagi adalah Gobak Sodor, atau go back to door nama dari bahasa Inggrisnya. Permainan ketangkasan Tim yang satu ini palaing banyak di gemari dari berbagai kalangan usia. Dari anak-anak sampai dewasa dulu masih sering memainkan permainan ini. aaahhh... masih banyak yang bisa di mainkan waktu itu, ada apolo-apolonan, egrang, pathok bangkrong dan masiiiiih banyak lagi,. tapi saya sudah lelah menulisnya dan lagu jamrudnya juga dah selesai dari tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berwisata ke Curug Lawe

Curug Lawe Berwisata untuk mengisi liburan tidak harus ke luar negeri. di Semarang ada sebuah destinasi wisata alam yang cukup populer,...